Ilustrasi pesawat TNI-Polri. OPM mengklaim menembak dua pesawat komersial yang berada di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Senin (28/3). (ANTARA FOTO/Jeremias Rahadat)
AHIM TV-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim menembak dua pesawat komersial yang berada di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Senin (28/3).
AHIM TV-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengklaim menembak dua pesawat komersial yang berada di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua pada Senin (28/3).
Serangan itu dilakukan usai kelompok milisi pejuang kemerdekaan Papua ini menembak mati dua prajurit TNI yang bertguas di pos militer Satgas Mupe Yonif Marinir-33 beberapa hari lalu.
"Telah berhasil menembak dua pesawat komersial yang angkut anggota TNI/Polri ke Kenyam," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada wartawan, Senin (28/3).
Menurut Sebby, pesawat itu mengangkut aparatur negara dari wilayah Wamena dan Timika menuju Kenyam. Dia kemudian menuturkan, kontak senjata itu dilakukan oleh Kodap III Ndugama Derakma yang ada di bawah komando Brigjen Egianus Kogeya.
Lebih lanjut, Sebby memaparkan bahwa pesawat yang terkena delapan peluru bernama Trigan Air. Sementara, pesawat lain bernama Alda Air terkena empat peluru.
"Penembakan ini terjadi karena sesuai peringatan Komnas TPNPB bahwa apabila pesawat sipil apapun yang mengangkut anggota TNI/Polri wajib ditembak," ucap dia.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI ataupun Polri terkait insiden penembakan tersebut.
Sebelumnya, TPNPB-OPM atau yang kerap disebut aparat kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang pos marinir di Kabupaten Nduga pada Sabtu (26/3).
Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan mengatakan bahwa penyerangan itu dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga anggoat KKB pada sore menjelang malam hari. Menurutnya, prajurit kala itu sedang bertugas di Distrik Kenyam.
Dalam insiden itu, semula satu orang prajurit atas nama Letda Mar Moh Iqbal terkena tembakan di bagian tangan sebelah kanan. Ia pun langsung meninggal pada hari kontak senjata itu terjadi.
Namun, pada hari Minggu (27/3) dini hari TNI mengumumkan bahwa terdapat satu lagi korban meninggal dunia atas nama Pratu Mar Wilson Anderson akibat insiden itu. Ia meninggal usai sempat mendapat perawatan medis.
Dari keseluruhan, terdapat total enam prajurit yang mengalami luka-luka berinisial Serda RF, BP, EES, Pratu ASA, Prada ADP, dan LH. TPNPB pun mengakui serangan tersebut.(CNN INDONESIA)
0 Komentar